

OLEH
:
MARIA
GORETI ELOK HANDAYANI PUTRI
X
AKOMODASI PERHOTELAN 2
17
SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 KOTA MAGELANG
Jl Pierre Tendean
No. 1 Magelang Utara Kota Magelang, Tlp 0293-362210, Indonesia
Pengertian Kliping
Kliping merupakan kegiatan
pengguntingan atau pemotongan bagian-bagian tertentu dari surat kabar, majalah
atau sumber yang lain kemudian disusun dalam sistem tertentu dalam suatu
bidang.
Tata Cara Pembuatan Kliping
Yang Benar
1.Tempelkan kliping
pada kertas yang mempunyai ketebalan sedang. Kertas yang terlalu tipis dapat
menyebabkan lembaran kliping keriting.Sedangkan penggunaan kertas yg terlalu
tebal dapat membuat ukuran kliping menjadi tebal dan memakan banyak tempat.
2. Gunakan lem yang
cepat kering dan sedikit mengandung kadar air agar tidak merusak dan
menimbulkan bercak-bercak pada potongan berita/artikel yang hendak ditempelkan.
3. Berikan jarak tepi
(margin) secukupnya terutama margin sebelah kiri agar kumpulan kliping tersebut
dapat dijilid dengan mudah.
4. Susunlah kliping
menurut tanggal terbit isinya atau bisa juga disusun berdasar kelompok kategori
berita kliping.
5. Berikan sampul dan
sekaligus daftar isi yang jelas agar memudahkan pengguna kliping tersebut.
6. Lebih bagus lagi
jika lembaran kliping diberi catatan khusus seperti: sumber, tanggal terbit,
nama penulis, nomor halaman atau catatan atas keterangan yang lain.
1. Koen Meyers (2009), pariwisata adalah
aktivitas perjalanan yang dilakukan oleh sementara waktu dari tempat tinggal
semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap atau mencari
nafkah melainkan hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu
senggang atau libur serta tujuan-tujuan lainnya.
2. Kodhyat
(1998) pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ketempat lain, bersifat
sementara, dilakukan perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari
keseimbangan atau keserasiaan dan kebahagiaan dengan lingkungan dalam dimensi
sosial, budaya, alam dan ilmu.
3. Gamal (2002)
pariwisata difenisikan sebagai bentuk. Suatu proses kepergian sementara dari
seorang, lebih menuju ke tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan
kepergiaanya adalah karena berbagai kepentingan ekonomi, sosial, budaya,
politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain.
4. Suwantoro (1997) pariwisata adalah
suatu proses kepergiaan sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain
dari luar tempat tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan
kepergian yang menghasilkan uang.
5. Soekadijo (1996)
pariwisata adalah gejala yang komplek dalam masyarakat, didalamnya terdapat
hotel, objek wisata, souvenir, pramuwisata, angkutan wisata, biro perjalanan
wisata, rumah makan dan banyak lainnya.
6. Burkart dan Medlik
(1987) pariwisata sebagai suatu tranformasi orang untuk sementara dan dalam
jangka waktu jangka pendek ketujuan-tujuan di luar tempat dimana mereka
hidupdan bekerja, dan kegiatan – kegiatan mereka selama tinggal di tempat-
tempat tujuan itu.
7. Menurut WTO (1999),
pariwisata adalah kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di
daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya.
Sejarah Munculnya Pariwisata
di Indonesia
Munculnya
pariwisata di Indonesia , diketahui sudah sejak lama. Seperti perjalanan
kerajaan-kerajaan atau utusannya ke berbagai belahan di nusantara. Menurut
Yoeti (1996:2), berdasarkan kurun waktu perkembangan, sejarah pariwisata
indonosia bisa dibagi tiga, yaitu :
1) Masa Penjajahan Belanda
Kegiatan
kepariwisataan dimulai dengan penjelajahan yang dilakukan pejabat pemerintah,
missionaris atau orang swasta yang akan membuka usaha perkebunan di daerah
pedalaman. Para pejabat Belanda yang dikenai kewajiban untuk menulis laporan
pada setiap akhir perjalannannya.Pada laporan itu terdapat keterangan mengenai
peninggalan purbakala, keindahan alam, seni budaya masyarakat nusantara.Pada
awal abad ke-12, daerah Hindia Belanda mulai berkembang menjadi suatu daerah
yang mempunyai daya tarik luar biasa bagi para pengadu nasib dari negara
Belanda.Mereka membuka lahan perkebunan dengan skala kecil. Perjalanan dari satu
daerah ke daerah lain , dari nusantara ke negara Eropa menjadi hal yang lumrah,
sehingga dibangunlah sarana dan prasarana penunjang kegiatan tersebut.
Kegiatan
Kepariwisataan masa penjajahan Belanda dimuali secara resmi sejak tahun
1910-1912 setelah keluarnya keputusan Gurbenur Jendral atas pembentukan
Vereeneging Toeristen Verkeer ( VTV ) yang merupakan suatu biro wisata pada
masa itu. Saat itu kantuntor tersebut juga digunakan sebagai maskapai swasta
belanda KNILM (Koninklijke Nederlandsch Indische Luchtfahrt Maatschapijj) yang
memegang monopoli kawasan Hindia Belanda saat itu.
Meningkatnya
perdangan antar benua eropa , Asia dan Indonesia pada khususnya, meningkatnya
lalu lintas manusia yang meakukan perjalanan untuk berbagai kepentingan
masing-masing. Untuk memberikan pelayanan kepada mereka yang melakukan
perjalanan ini, maka didirikannya pertama kali suatu cabang Travel Agent di
Jalan Majapahit No,2 Jakarta pada tahun 1926 yang bernama Lissone
Lindemend(LISIND) yang berpusat di Belanda. Sekarang tempat tersebut digunakan
oleh PT.NITOUR.
Tahun
1928 Lislind berganti menjadi NITOUR(Nederlandche Indische Touristen Bureau)
yang merupakan dari KNILM. Saat ini, kegiatan pariwisata lebih banyak
disominasi kaum kulit putih saja, sedangkan untuk bangsa pribumi bisa dikatakan
tidak ada.Perusahaan perjalanan wisata saat itu tidak berkembang karena NITOUR
dan KNILM memegang monopoli.
Pertumbuhan
Hotel di Indonesia sesungguhnya mulai dikenal sejak abad ke-19, meskipun
terbatas pada beberapa hotel seperti Batavia;Hotel Des Indes;Hotel der
nederland, Hotel Royal, dan Hotel Rijswijk. Di Surabaya berdiri pula Hotel
Sarkies, Hotel Oranye, di Semarang didirikan Hotel Du Pavillion kemudian di
medan berdiri Hotek de Boer, da Hotel Astoria, di Makassar Hotel Grand dan
Hotel Staat. Fungsi Hotel Pada masa-masa itu banyak digunakan untuk penumpang
kapal laut dari Eropa menngingat belum adanya kendaraan bermotor untuk membawa
tamu-tamu tersebut dari pelabuhan ke hotek dan sebaliknya, maka yang digunakan
kereta kuda serupa cikar.
Memasuki
abad ke-20, barulah perkembangan akomodasi hotel ke kota lainnya. Seperti Grand
Hotel Yogyakarta, Hotel salak di Bogor dan lain-lain.
2) Masa
Pendudukan Jepang
Pada
Perang Dunia ke II, yang disusul dengan pendudukan Jepang ke Indonesia keadaan pariwisata
di Indonesia sangat terlantar.Semuanya porak poranda, kesempatan dan keadaa
yang tidak menenu ekonomi yang sangat sulit, kelangkaan pangan, papan dan
sandang tidak memungkinkan orang untuk berwisata.Kunjungan mancanegara pada
masa itu bisa dibilang tidak ada.
3) Setelah
Indonesia Merdeka
Setelah
Indonesia merdeka, perkembangan pariwisata di Indonesia mulai merangkak.Pada
tanggal 1 Juli 1947 dibetuklah organisasi perhotelan pertama di Indonesia yang
disebut Badan Pusat Hotel.
Sektor
pariwisata mulai berkembang dengan geliatnya. Hal ini ditandai dengan Surat
Keputusan Wakil Presiden (Dr. Mohamad Hatta)csebagai Ketua Panitia Pemikir
siasat Ekonomi di Yogyakarta untuk mendirikan suatu badan yang mengelola
hotel-hotel yang sebelumnya dikuasai pemerintah pendudukan, badan tersebut
bernama HONET(Hotel National & Tourism ) dan diketahui oleh R Tjipto
Ruslan. Badan tersebut segera mengambil alih hotel-hotel di daerah Yigyakarta,
Surakarta, Madiun, cirebon, Pekalongan, Sukabumi, Malang, Sarangan, dan semua itu
diberi nama Hotel Merdeka.
Tahun
1949 terjadinya KMB(Konferensi Meja Bundar) mengakibatkan HONET dibubarkan.
Karena isi salah satu perjanjian KMB adalah bahwa seluruh harta kekayaan milik
Belanda harus dikembalikan ke pemiliknya. Sehingga selanjutnya berdiri badan
hukum yang dinamakan NV HONET yang merupakan badan satu-satunya yang
beraktivitas di bidang perhotelan dan pariwisata,
Tahun
1952 dengan keputusan Presiden RI, dibentuk panitia Inter Departemental Urusan
Turisme yang diketuai oleh Nazir St, Pamuncak dengan sekretaris RAM
Sastrodanukusumo. Salah satu tugas panitia tersebut adalah menjaga kemungkinan
terbukanya kembali indonesia sebagai DTW(Daerah Tujuan Wisata).
Tahun
1953 , beberapa tokoh perhotelan mendirikan Serikat Gabungan Hotel dan Tourisme
Indonesia (SERGAHTI) diketuai oleh A Tambayong. Keanggotaan SERGAHTI pada saat
itu mencangkup seluruh hotel di Indonesia.
Tahun
1955, selan SERGAHTI, beberapa pejabat negara yang jabatannya ada kaitannya
dengan dunia pariwisata serta beberapa anggota elite masyarakat yang peduli
terhasap potensi pariwisata Indonesia mendirikan Yayasan Tourisme Indonesia
atau YTI yang nantinya disebut DEPARI(Dewan Pariwisata Indonesia) yang menjadi
cikal bakal Departemen Pariwisata dan Budaya Indonesia.
PARIWISATA
Pariwisata
Indonesia memegang peranan
penting bagi perekonomian Indonesia. Untuk itu diperlukan pengelolaan daerah
pariwisata yang profesional sehingga wisata indonesia bisa memiliki daya saing yang baik di
tingkat global. Dalam memajukan pariwisata Indonesia, Menteri Kebudayaan dan
pariwisata RI Ir. Jero Wacik, SE mengingatkan agar pembangunan pariwisata
Indonesia dapat dirancang serta dikembangkan berdasarkan tata kelola destinasi
pariwisata yang baik dan benar serta dikembangkan secara profesional sehingga
dapat memberikan hasil yang maksimal.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dalam
beberapa tahun terakhir, industri pariwisata
Indonesia berkembang dengan pesat serta memiliki
prospek yang cerah untuk dapat dikembangkan menjadi salah satu alat penopang
perekonomian negara terbesar setelah minyak bumi dam gas. Hal inilah yang
menjadikan alasan sektor pariwisata mendapatkan perhatian khusus dalam
masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
dengan menempatkan Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur
(NTT) sebagai pintu gerbang pariwisata serta pendukung pangan nasional. Menurut
Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono, MP3EI tidak dimaksudkan untuk menggantikan
RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah). MP3EI dan RPJM dibuat untuk dapat
saling melengkapi serta mendorong perkembangan ekonomi di seluruh wilayah
Nusantara.Dengan adanya MP3EI dan RPJM, maka para pelaku ekonomi dapat memilih
bidang usahanya secara jelas sesuai dengan minat ataupun keunggulan dan potensi
wilayah yang dimiliki.
Pengembangan industri pariwisata di Indonesia
terus mendapatkan perhatian utama dalam perekonomian Indonesia.Hal ini terbukti
dengan semakin berkelasnya investasi di bidang industri pariwisata di
Indonesia. Sebut saja pengembangan tiga kawasan wisata yang saat ini
sedang dilakukan yaitu Tanjung Lesung (Ujung Kulon, Banten), Bangka – Belitung,
dan kawasan Mandalika (Lombok, NTB) memerlukan biaya investasi tidak kurang
dari Rp 120 trilyun.Dari angka ini, tentunya dapat dibayangkan berapa besar
biaya yang dibutuhkan untuk melakukan pengembangan industri pariwisata di
seluruh Indonesia. Dengan membaiknya iklim investasi di Indonesia, maka
kapasitas dan diversifikasi destinasi wisata
Indonesia yang memiliki daya saing internasional akan semakin
banyak dan variatif.
Saat ini, industri pariwista Indonesia
sedang memasuki era baru yang bersekala besar dan globa serta dapat
memberikan kontribusi yang nyata bagi perekonomian Indonesia. Oleh karena itu,
pengelolaan pariwisata Indonesia sudah selayaknya dilakkukan dengan tata kelola
destinasi pariwisata (Destination Management Organization/DMO) yang
terencana, dapat diukur, lentur dan padu serta memiliki prospektif yang baik.
Tanpa adanya tata kelola yang baik, maka pengembangan destinasi pariwisata
Indonesia akan sulit untuk dilakukan. Selama kurun waktu 2010–2014, Ditjen PDP
Kemenbudpar telah melakukan program pengembangan 15 DMO pariwisata Indonesia di
seluruh Indonesia.Keberhasilan pelaksanaan DMI ini, sangat ditentukan oleh
keseriusan dan komitmet seluruh pihak dalam mengembangkan pariwisata Indonesia.
MANFAAT PARIWISATA
SEGI EKONOMI
Manfaat pariwisata
dari segi ekonomi adalah pariwisata menghasilakan devisa yang besar bagi Negara
sehingga meningkatkan perekonomian negara.Devisa yang diterima secara
berturut-turut pada tahun 1996, 1997, 1998, 1999, dan 2000 adalah sebesar
6,307.69; 5,321.46; 4,331.09; 4,710.22; dan 5,748.80 juta dollar AS (Santosa,
2001). Pada tahun 2002 dan 2003, meskipun mengalami tragedi Kuta (Bom Bali),
nilai devisa juga masih tetap tinggi, yaitu US$ 4.496 Milyard tahun 2002 dan
US$ 4.307 Milyard tahun 2003.
Kontribusi pariwisata
menunjukkan trend yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.Pada tahun 1985
penukaran valuta asing senilai 95,105 juta dollar AS.Angka ini mengalami
kenaikan, menjadi 456,105 juta dollar AS pada tahun 1990, dan pada tahun1997
(sesaat sebelum krismon) menjadi 1.380,454 juta dollar AS.Selanjutnya, karena
nilai tukar dollar yang melonjak, penukaran valuta asing hanya mencapai nilai
865,078 juta dollar AS pada tahun 2000.
Erawan (1999)
menemukan bahwa pada tahun1998, dampak pengeluaran wisatawan terhadap
pendapatan masyarakat mencapai 45,3%, sedangkan dampak dari investasi di sektor
pariwisata adalah 6,3%. Ini berarti bahwa secara keseluruhan, industri
pariwisata menyumbang sebesar 51,6% terhadap pendapatan masyarakat Bali.
Dilihat dari kesempatan kerja, pada tahun 1998 sebesar 38,0% dari seluruh
kesempatan kerja yang ada di Bali dikontribusikan untuk pariwisata.Erawan lebih
lanjut mengatakan bahwa dampak pengeluaran wisatawan terhadap perekonomian di
Bali terdistribusikan ke berbagai sektor, bukan saja hotel dan restoran.
Distribusi juga terserap ke sektor pertanian (17,93%), sektor industri dan
kerajinan (22,73%), sektor pengangkutan dan komunikasi (12,62%), sektor
jasa-jasa (12,59%), dan sebagainya. Hal ini sejalan dengan data mengenai
distribusi pengeluaran wisatawan.Data menunjukkan bahwa selama di Bali,
pengeluaran wisatawan yang terserap ke dalam ‘perekonomian rakyat’ cukup
tinggi. Selain menghasilkan devisa pariwisata juga memberikan dampak ekonomi
secara langsung bagi masyarakat sekitar,seperti contohnya adalah tiket masuk
suatu kawasan obyek wisata.
SEGI BUDAYA
Manfaat lain
yang muncul dari industri pariwisata ini antara lain dapat terlihat pula dari
segi budaya. Dengan pesatnya perkembangan industri pariwisata maka akan membawa
pemahaman dan pengertian antar budaya melalui interaksi pengunjung wisata
(turis) dengan masyarakat lokal tempat daerah wisata tersebut berada. Dari
interaksi inilah para wisatawan dapat mengenal dan menghargai budaya masyarakat
setempat dan juga memahami latar belakang kebudayaan lokal yang dianut oleh
masyarakat tersebut.
Bali merupakan
salah satu contoh nyata daerah wisata yang berkembang amat pesat di
Indonesia.Banyaknya turis-turis yang berkunjung ke Bali, baik turis domestik
maupun internasional telah membawa dampak yang cukup besar bagi perkembangan
daerah itu sendiri.Sedangkan dari segi sosial budaya, Bali merupakan sarana
yang tepat bagi pengenalan dan promosi kebudayaan Indonesia kepada dunia
internasional.
SEGI LINGKUNGAN HIDUP
Pariwisata
juga mendatangkan manfaat bagi lingkungan hidup karena sebuah objek
wisata apabila ingin banyak mendapatkan kunjungan dari wisataan haruslah
terjaga kebersiahannya sehingga kita menjadi terbiasa untuk merawat dan menjaga
lingkungan kita agar selalu terjaga kebersihannya.Pembangunan pariwisata tidak
mengakibatkan dampak-dampak negatif terhadap lingkungan dan penurunan kualitas
tanah atau lahan pertaninan baik lahan perladangan maupun persawahan.
Kelestarian hutannya masih tetap terjaga dengan baik.Masyarakat secara
bersama-sama dan sepakat untuk melestarikan hutannnya dan tanpa harus
ketergantungan terhadap hutan tersebut.Pada dasarnya masyarakat lokal telah
sadar terhadap perlunya pelestarian hutan, karena kawasan hutan yang dimaksud
merupakan daerah resapan air yang bisa dipergunakan untuk kepentingan hidupnya
maupun mahluk hidup yang lainnya serta untuk keperluan persawahan.
NILAI PERGAULAN DAN ILMU PENGETAHUAN
Manfaat
pariwisata yang kita dapat dari segi nilai pergaulan adalah kita menjadi
lebih banyak mempunyai teman dari berbagai Negara dan kita bisa mengetahui
kebiasaan orang yang dari masing-masing Negara tersebut sehingga kita bisa
mempelajari bagaimana kebiasaan yang baik di masing-masing nagara.Selain itu
kita juga mendapat manfaat ilmu pengetahuan dari pariwisata karena dengan
mempelajari pariwisata kita juga bisa tahu dimana letak dan keunggualn sebuah
objek wisata sehingga kita bisa mempelajari mengapa sebuah objek wisata
tersebut bisa maju dan bisa menerapkan di daerah objek wisata daerah kita yang
belum berkembang dengan baik.
SEGI PELUANG DAN KESEMPATAN KERJA
Pariwisata juga
menciptakan kesempatan kerja.Sarana-sarana pariwisata seperti hotel dan
perjalanan adalah usaha yang ”padat karya”.Menurut perbandingan jauh lebih
banyak untuk hotel dan restoran daripada untuk usaha-usaha lainnya.Untuk setiap
tempat tidur dibutuhkan kira-kira 2 corang tenaga.Di Amerika Serikat
untuk tempat tidur diperlukan 279 tenaga kerja.Sudah tentu angka itu
berbeda-beda menurut negaranya .Di Indonesia untuk setiap kamar dibutuhkan kira-kira
2 orang tenga kerja.
Itu semua
mengenai tenga kerja yang langsung berhubungan dengan pariwisata.Di samping
itu,pariwisata juga menciptakan menciptakan peluang kerja yang tidak
berhubungan langsung dengan pariwisata.Yang terpenting di bidang kontruksi
bangunan dan jalan.Banyak bangunan yang didirikan untuk hotel,restoran,toko
artshop,dll.Wisatawan-wistawan juga memerlukan makan dan minum,ini semua secara
tidak langsung menciptakan lapangan kerja di bidang pertanian.Jadi, pariwisata
mempunyai banyak manfaat dari segi peluang dan kesempatan kerja
Unsur- Unsur Industri Pariwisata
- Akomodasi Adalah tempat bagi seseorang untuk tinggal sementara dapat berupa hotel, losmen, pondok, cottage inn, dan sebagainya
- Jasa Boga dan Restoran Adalah industri yang bergerak dalam bidang penyedian makanan dan minuman dan secara komersial
- Transpotasi dan Jasa Angkutan Adalah bidang usaha jasa yang bergerak, transportasi dapat di lakukan melalui darat, laut, dan udara
- Tempat Penukaran Uang (Money Changer) adalah tempat penukaran mata uang asing kini telah berkembang pesat.Penukaran uang tidak hanya dilakukan di bank, melainkan juga pada perusahaan-perusahaan money changer yang tersebar di tempat- tempat stategis, terutama di kota kota besar
- Atraksi Wisata bisa berupa pertunjukan tari, musik, upacara adat dan lain-lain sesuai dengan budaya setempat. Melalui atraksi wisata ini dapat dilakukan salah satunya mengangkat keunggulan lokal setempat.
- Cindera Mata adalah oleh- oleh atau kenang kenangan yang dapat di bawa oleh wisatawan pada saat kembali ke tempat asalnya. Cindera mata ini biasanya berupa benda- benda kerajinan tangan yang di bentuk sedemikian rupa sehingga memberikan suatu keindahan seni dan sifatnya khas untuk tiap daerah.
- Biro Perjalanan adalah suatu badan usaha di mana operasionalnya meliputi pelayanan semua proses perjalanan dari seseorang sejak berangkat hingga kembali, sehingga mereka merasa nyaman selama perjalanan
Pesona Wisata
Taman Laut Bunaken
Taman Laut Bunaken - sebagai orang Indonesia tentunya
sudah tidak asing lagi bukan ? sebuah tempat wisata laut yang menjadi
salah satu kebanggaan negeri ini. taman laut Bunaken terletak di sebuah pulau (
Bunaken ) seluas 8,08 km² di Teluk Manado, yang terletak di utara pulau
Sulawesi, Indonesia. Pulau Bunakenini
merupakan bagian dari kota Manado, ibu kota provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.Taman Laut Bunaken dapat di tempuh dengan kapal cepat
(speed boat) atau kapal sewaan dengan perjalanan sekitar 30 menit dari
pelabuhan kota Manado. Taman laut Bunaken yang merupakan bagian dari Taman
Nasional Bunaken.Taman laut ini memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang
tertinggi di dunia. Selam scuba ( sccuba diving )
menarik banyak pengunjung ke pulau ini. Secara keseluruhan taman laut Bunaken
meliputi area seluas 75.265 hektare dengan lima pulau yang berada di dalamnya,
yakni Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage berikut
beberapa anak pulaunya, dan Pulau Naen. Meskipun meliputi area 75.265 hektare,
lokasi penyelaman (diving) hanya terbatas di masing-masing pantai yang
mengelilingi kelima pulau itu.Taman laut
Bunaken memiliki
20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter.
Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada di sekitar Pulau
Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi
penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut.Sebagian besar dari 12
titik penyelaman di Pulau Bunaken berjajar dari bagian tenggara hingga bagian barat
laut pulau tersebut. Di wilayah inilah terdapat underwater great walls, yang
disebut juga hanging walls, atau dinding-dinding karang raksasa yang berdiri
vertikal dan melengkung ke atas. Dinding karang ini juga menjadi sumber makanan
bagi ikan-ikan di perairan sekitar Pulau Bunaken.Jika teman - teman masih
penasaran dengan tujuan wisata scuba diving yang terkenal di dunia ini,
kayaknya teman - teman perlu juga nih pelesiran ke sana ( taman laut Bunaken )
Contoh gambar Taman Laut Bunaken
![]() |
![]() |
||||||||||
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
Terimakasih..
BalasHapus