Daftar Blog Saya

Kamis, 07 Mei 2015

Contoh Kliping Pariwisata



KLIPING PARIWISATA

logo.jpeg














OLEH :
MARIA GORETI ELOK HANDAYANI PUTRI
X AKOMODASI PERHOTELAN 2
17


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 KOTA MAGELANG
Jl Pierre Tendean No. 1 Magelang Utara Kota Magelang, Tlp 0293-362210, Indonesia

Pengertian Kliping
Kliping merupakan kegiatan pengguntingan atau pemotongan bagian-bagian tertentu dari surat kabar, majalah atau sumber yang lain kemudian disusun dalam sistem tertentu dalam suatu bidang.
Tata Cara Pembuatan Kliping Yang Benar
1.Tempelkan kliping pada kertas yang mempunyai ketebalan sedang. Kertas yang terlalu tipis dapat menyebabkan lembaran kliping keriting.Sedangkan penggunaan kertas yg terlalu tebal dapat membuat ukuran kliping menjadi tebal dan memakan banyak tempat.
2. Gunakan lem yang cepat kering dan sedikit mengandung kadar air agar tidak merusak dan menimbulkan bercak-bercak pada potongan berita/artikel yang hendak ditempelkan.
3. Berikan jarak tepi (margin) secukupnya terutama margin sebelah kiri agar kumpulan kliping tersebut dapat dijilid dengan mudah.
4. Susunlah kliping menurut tanggal terbit isinya atau bisa juga disusun berdasar kelompok kategori berita kliping.
5. Berikan sampul dan sekaligus daftar isi yang jelas agar memudahkan pengguna kliping tersebut.
6. Lebih bagus lagi jika lembaran kliping diberi catatan khusus seperti: sumber, tanggal terbit, nama penulis, nomor halaman atau catatan atas keterangan yang lain.











PENGERTIAN PARIWISATA
1.   Koen Meyers (2009), pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan oleh sementara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan  untuk menetap atau mencari nafkah melainkan hanya untuk memenuhi  rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau libur serta tujuan-tujuan lainnya.
2.     Kodhyat (1998) pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ketempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasiaan dan kebahagiaan dengan lingkungan dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.
3.      Gamal (2002) pariwisata difenisikan sebagai bentuk. Suatu proses kepergian sementara dari seorang, lebih menuju ke tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiaanya adalah karena berbagai kepentingan ekonomi, sosial, budaya, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain.
4.       Suwantoro (1997) pariwisata adalah suatu proses kepergiaan sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain dari luar tempat tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan kepergian yang menghasilkan uang.
5.      Soekadijo (1996) pariwisata adalah gejala yang komplek dalam masyarakat, didalamnya terdapat hotel, objek wisata, souvenir, pramuwisata, angkutan wisata, biro perjalanan wisata, rumah makan dan banyak lainnya.
6.      Burkart dan Medlik (1987) pariwisata sebagai suatu tranformasi orang untuk sementara dan dalam jangka waktu jangka pendek ketujuan-tujuan di luar tempat dimana mereka hidupdan bekerja, dan kegiatan – kegiatan mereka selama tinggal di tempat- tempat tujuan itu.
7.      Menurut WTO (1999), pariwisata adalah kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya.






Sejarah Munculnya Pariwisata di Indonesia

Munculnya pariwisata di Indonesia , diketahui sudah sejak lama. Seperti perjalanan kerajaan-kerajaan atau utusannya ke berbagai belahan di nusantara. Menurut Yoeti (1996:2), berdasarkan kurun waktu perkembangan, sejarah pariwisata indonosia bisa dibagi tiga, yaitu :          

1)            Masa Penjajahan Belanda

Kegiatan kepariwisataan dimulai dengan penjelajahan yang dilakukan pejabat pemerintah, missionaris atau orang swasta yang akan membuka usaha perkebunan di daerah pedalaman. Para pejabat Belanda yang dikenai kewajiban untuk menulis laporan pada setiap akhir perjalannannya.Pada laporan itu terdapat keterangan mengenai peninggalan purbakala, keindahan alam, seni budaya masyarakat nusantara.Pada awal abad ke-12, daerah Hindia Belanda mulai berkembang menjadi suatu daerah yang mempunyai daya tarik luar biasa bagi para pengadu nasib dari negara Belanda.Mereka membuka lahan perkebunan dengan skala kecil. Perjalanan dari satu daerah ke daerah lain , dari nusantara ke negara Eropa menjadi hal yang lumrah, sehingga dibangunlah sarana dan prasarana penunjang kegiatan tersebut.
Kegiatan Kepariwisataan masa penjajahan Belanda dimuali secara resmi sejak tahun 1910-1912 setelah keluarnya keputusan Gurbenur Jendral atas pembentukan Vereeneging Toeristen Verkeer ( VTV ) yang merupakan suatu biro wisata pada masa itu. Saat itu kantuntor tersebut juga digunakan sebagai maskapai swasta belanda KNILM (Koninklijke Nederlandsch Indische Luchtfahrt Maatschapijj) yang memegang monopoli kawasan Hindia Belanda saat itu.
Meningkatnya perdangan antar benua eropa , Asia dan Indonesia pada khususnya, meningkatnya lalu lintas manusia yang meakukan perjalanan untuk berbagai kepentingan masing-masing. Untuk memberikan pelayanan kepada mereka yang melakukan perjalanan ini, maka didirikannya pertama kali suatu cabang Travel Agent di Jalan Majapahit No,2 Jakarta pada tahun 1926 yang bernama Lissone Lindemend(LISIND) yang berpusat di Belanda. Sekarang tempat tersebut digunakan oleh PT.NITOUR.
Tahun 1928 Lislind berganti menjadi NITOUR(Nederlandche Indische Touristen Bureau) yang merupakan dari KNILM. Saat ini, kegiatan pariwisata lebih banyak disominasi kaum kulit putih saja, sedangkan untuk bangsa pribumi bisa dikatakan tidak ada.Perusahaan perjalanan wisata saat itu tidak berkembang karena NITOUR dan KNILM memegang monopoli.

Pertumbuhan Hotel di Indonesia sesungguhnya mulai dikenal sejak abad ke-19, meskipun terbatas pada beberapa hotel seperti Batavia;Hotel Des Indes;Hotel der nederland, Hotel Royal, dan Hotel Rijswijk. Di Surabaya berdiri pula Hotel Sarkies, Hotel Oranye, di Semarang didirikan Hotel Du Pavillion kemudian di medan berdiri Hotek de Boer, da Hotel Astoria, di Makassar Hotel Grand dan Hotel Staat. Fungsi Hotel Pada masa-masa itu banyak digunakan untuk penumpang kapal laut dari Eropa menngingat belum adanya kendaraan bermotor untuk membawa tamu-tamu tersebut dari pelabuhan ke hotek dan sebaliknya, maka yang digunakan kereta kuda serupa cikar.
Memasuki abad ke-20, barulah perkembangan akomodasi hotel ke kota lainnya. Seperti Grand Hotel Yogyakarta, Hotel salak di Bogor dan lain-lain.
2)         Masa Pendudukan Jepang
Pada Perang Dunia ke II, yang disusul dengan pendudukan Jepang ke Indonesia keadaan pariwisata di Indonesia sangat terlantar.Semuanya porak poranda, kesempatan dan keadaa yang tidak menenu ekonomi yang sangat sulit, kelangkaan pangan, papan dan sandang tidak memungkinkan orang untuk berwisata.Kunjungan mancanegara pada masa itu bisa dibilang tidak ada.
3)         Setelah Indonesia Merdeka
Setelah Indonesia merdeka, perkembangan pariwisata di Indonesia mulai merangkak.Pada tanggal 1 Juli 1947 dibetuklah organisasi perhotelan pertama di Indonesia yang disebut Badan Pusat Hotel.
Sektor pariwisata mulai berkembang dengan geliatnya. Hal ini ditandai dengan Surat Keputusan Wakil Presiden (Dr. Mohamad Hatta)csebagai Ketua Panitia Pemikir siasat Ekonomi di Yogyakarta untuk mendirikan suatu badan yang mengelola hotel-hotel yang sebelumnya dikuasai pemerintah pendudukan, badan tersebut bernama HONET(Hotel National & Tourism ) dan diketahui oleh R Tjipto Ruslan. Badan tersebut segera mengambil alih hotel-hotel di daerah Yigyakarta, Surakarta, Madiun, cirebon, Pekalongan, Sukabumi, Malang, Sarangan, dan semua itu diberi nama Hotel Merdeka.
Tahun 1949 terjadinya KMB(Konferensi Meja Bundar) mengakibatkan HONET dibubarkan. Karena isi salah satu perjanjian KMB adalah bahwa seluruh harta kekayaan milik Belanda harus dikembalikan ke pemiliknya. Sehingga selanjutnya berdiri badan hukum yang dinamakan NV HONET yang merupakan badan satu-satunya yang beraktivitas di bidang perhotelan dan pariwisata,
Tahun 1952 dengan keputusan Presiden RI, dibentuk panitia Inter Departemental Urusan Turisme yang diketuai oleh Nazir St, Pamuncak dengan sekretaris RAM Sastrodanukusumo. Salah satu tugas panitia tersebut adalah menjaga kemungkinan terbukanya kembali indonesia sebagai DTW(Daerah Tujuan Wisata).
Tahun 1953 , beberapa tokoh perhotelan mendirikan Serikat Gabungan Hotel dan Tourisme Indonesia (SERGAHTI) diketuai oleh A Tambayong. Keanggotaan SERGAHTI pada saat itu mencangkup seluruh hotel di Indonesia.
Tahun 1955, selan SERGAHTI, beberapa pejabat negara yang jabatannya ada kaitannya dengan dunia pariwisata serta beberapa anggota elite masyarakat yang peduli terhasap potensi pariwisata Indonesia mendirikan Yayasan Tourisme Indonesia atau YTI yang nantinya disebut DEPARI(Dewan Pariwisata Indonesia) yang menjadi cikal bakal Departemen Pariwisata dan Budaya Indonesia.

PARIWISATA
Pariwisata Indonesia memegang peranan penting bagi perekonomian Indonesia. Untuk itu diperlukan pengelolaan daerah pariwisata yang profesional sehingga wisata indonesia bisa memiliki daya saing yang baik di tingkat global. Dalam memajukan pariwisata Indonesia, Menteri Kebudayaan dan pariwisata RI Ir. Jero Wacik, SE mengingatkan agar pembangunan pariwisata Indonesia dapat dirancang serta dikembangkan berdasarkan tata kelola destinasi pariwisata yang baik dan benar serta dikembangkan secara profesional sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dalam beberapa tahun terakhir, industri pariwisata Indonesia berkembang dengan pesat  serta  memiliki prospek yang cerah untuk dapat dikembangkan menjadi salah satu alat penopang perekonomian negara terbesar setelah minyak bumi dam gas. Hal inilah yang menjadikan alasan sektor pariwisata mendapatkan perhatian khusus dalam masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dengan menempatkan Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai pintu gerbang pariwisata serta pendukung pangan nasional.  Menurut Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono, MP3EI tidak dimaksudkan untuk menggantikan RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah). MP3EI dan RPJM dibuat untuk dapat saling melengkapi serta mendorong perkembangan ekonomi di seluruh wilayah Nusantara.Dengan adanya MP3EI dan RPJM, maka para pelaku ekonomi dapat memilih bidang usahanya secara jelas sesuai dengan minat ataupun keunggulan dan potensi wilayah yang dimiliki.
Pengembangan industri pariwisata di Indonesia terus mendapatkan perhatian utama dalam perekonomian Indonesia.Hal ini terbukti dengan semakin berkelasnya investasi di bidang industri pariwisata di Indonesia.  Sebut saja pengembangan tiga kawasan wisata yang saat ini sedang dilakukan yaitu Tanjung Lesung (Ujung Kulon, Banten), Bangka – Belitung, dan kawasan Mandalika (Lombok, NTB) memerlukan biaya investasi tidak kurang dari Rp 120 trilyun.Dari angka ini, tentunya dapat dibayangkan berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk melakukan pengembangan industri pariwisata di seluruh Indonesia. Dengan membaiknya iklim investasi di Indonesia, maka kapasitas dan diversifikasi destinasi wisata Indonesia yang memiliki daya saing internasional akan semakin banyak dan variatif.
Saat ini, industri pariwista Indonesia sedang memasuki era baru yang bersekala besar dan globa serta  dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, pengelolaan pariwisata Indonesia sudah selayaknya dilakkukan dengan tata kelola destinasi pariwisata  (Destination Management Organization/DMO) yang terencana, dapat diukur, lentur dan padu serta memiliki prospektif yang baik. Tanpa adanya tata kelola yang baik, maka pengembangan destinasi pariwisata Indonesia akan sulit untuk dilakukan. Selama kurun waktu 2010–2014, Ditjen PDP Kemenbudpar telah melakukan program pengembangan 15 DMO pariwisata Indonesia di seluruh Indonesia.Keberhasilan pelaksanaan DMI ini, sangat ditentukan oleh keseriusan dan komitmet seluruh pihak dalam mengembangkan pariwisata Indonesia.

MANFAAT PARIWISATA

SEGI EKONOMI

Manfaat pariwisata dari segi ekonomi adalah pariwisata menghasilakan devisa yang besar bagi Negara sehingga meningkatkan perekonomian negara.Devisa yang diterima secara berturut-turut pada tahun 1996, 1997, 1998, 1999, dan 2000 adalah sebesar 6,307.69; 5,321.46; 4,331.09; 4,710.22; dan 5,748.80 juta dollar AS (Santosa, 2001). Pada tahun 2002 dan 2003, meskipun mengalami tragedi Kuta (Bom Bali), nilai devisa juga masih tetap tinggi, yaitu US$ 4.496 Milyard tahun 2002 dan US$ 4.307 Milyard tahun 2003.
Kontribusi pariwisata menunjukkan trend yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.Pada tahun 1985 penukaran valuta asing senilai 95,105 juta dollar AS.Angka ini mengalami kenaikan, menjadi 456,105 juta dollar AS pada tahun 1990, dan pada tahun1997 (sesaat sebelum krismon) menjadi 1.380,454 juta dollar AS.Selanjutnya, karena nilai tukar dollar yang melonjak, penukaran valuta asing hanya mencapai nilai 865,078 juta dollar AS pada tahun 2000.
Erawan (1999) menemukan bahwa pada tahun1998, dampak pengeluaran wisatawan terhadap pendapatan masyarakat mencapai 45,3%, sedangkan dampak dari investasi di sektor pariwisata adalah 6,3%. Ini berarti bahwa secara keseluruhan, industri pariwisata menyumbang sebesar 51,6% terhadap pendapatan masyarakat Bali. Dilihat dari kesempatan kerja, pada tahun 1998 sebesar 38,0% dari seluruh kesempatan kerja yang ada di Bali dikontribusikan untuk pariwisata.Erawan lebih lanjut mengatakan bahwa dampak pengeluaran wisatawan terhadap perekonomian di Bali terdistribusikan ke berbagai sektor, bukan saja hotel dan restoran. Distribusi juga terserap ke sektor pertanian (17,93%), sektor industri dan kerajinan (22,73%), sektor pengangkutan dan komunikasi (12,62%), sektor jasa-jasa (12,59%), dan sebagainya. Hal ini sejalan dengan data mengenai distribusi pengeluaran wisatawan.Data menunjukkan bahwa selama di Bali, pengeluaran wisatawan yang terserap ke dalam ‘perekonomian rakyat’ cukup tinggi. Selain menghasilkan devisa pariwisata juga memberikan dampak ekonomi secara langsung bagi masyarakat sekitar,seperti contohnya adalah tiket masuk suatu kawasan obyek wisata. 

SEGI BUDAYA

Manfaat lain yang muncul dari industri pariwisata ini antara lain dapat terlihat pula dari segi budaya. Dengan pesatnya perkembangan industri pariwisata maka akan membawa pemahaman dan pengertian antar budaya melalui interaksi pengunjung wisata (turis) dengan masyarakat lokal tempat daerah wisata tersebut berada. Dari interaksi inilah para wisatawan dapat mengenal dan menghargai budaya masyarakat setempat dan juga memahami latar belakang kebudayaan lokal yang dianut oleh masyarakat tersebut.
Bali merupakan salah satu contoh nyata daerah wisata yang berkembang amat pesat di Indonesia.Banyaknya turis-turis yang berkunjung ke Bali, baik turis domestik maupun internasional telah membawa dampak yang cukup besar bagi perkembangan daerah itu sendiri.Sedangkan dari segi sosial budaya, Bali merupakan sarana yang tepat bagi pengenalan dan promosi kebudayaan Indonesia kepada dunia internasional.

SEGI LINGKUNGAN HIDUP

Pariwisata juga  mendatangkan manfaat bagi lingkungan hidup karena sebuah objek wisata apabila ingin banyak mendapatkan kunjungan dari wisataan haruslah terjaga kebersiahannya sehingga kita menjadi terbiasa untuk merawat dan menjaga lingkungan kita agar selalu terjaga kebersihannya.Pembangunan pariwisata tidak mengakibatkan dampak-dampak negatif terhadap lingkungan dan penurunan kualitas tanah atau lahan pertaninan baik lahan perladangan maupun persawahan. Kelestarian hutannya masih tetap terjaga dengan baik.Masyarakat secara bersama-sama dan sepakat untuk melestarikan hutannnya dan tanpa harus ketergantungan terhadap hutan tersebut.Pada dasarnya masyarakat lokal telah sadar terhadap perlunya pelestarian hutan, karena kawasan hutan yang dimaksud merupakan daerah resapan air yang bisa dipergunakan untuk kepentingan hidupnya maupun mahluk hidup yang lainnya serta untuk keperluan persawahan.

NILAI PERGAULAN DAN ILMU PENGETAHUAN

Manfaat pariwisata yang  kita dapat dari segi nilai pergaulan adalah kita menjadi lebih banyak mempunyai teman dari berbagai Negara dan kita bisa mengetahui kebiasaan orang yang dari masing-masing Negara tersebut sehingga kita bisa mempelajari bagaimana kebiasaan yang baik di masing-masing nagara.Selain itu kita juga mendapat manfaat ilmu pengetahuan dari pariwisata karena dengan mempelajari pariwisata kita juga bisa tahu dimana letak dan keunggualn sebuah objek wisata sehingga kita bisa mempelajari  mengapa sebuah objek wisata tersebut bisa maju dan bisa menerapkan di daerah objek wisata daerah kita yang belum berkembang dengan baik.




SEGI PELUANG DAN KESEMPATAN KERJA

Pariwisata juga menciptakan kesempatan kerja.Sarana-sarana pariwisata seperti hotel dan perjalanan adalah usaha yang ”padat karya”.Menurut perbandingan jauh lebih banyak untuk hotel dan restoran daripada untuk usaha-usaha lainnya.Untuk setiap tempat tidur dibutuhkan kira-kira 2 corang tenaga.Di Amerika Serikat untuk  tempat tidur diperlukan 279 tenaga kerja.Sudah tentu angka itu berbeda-beda menurut negaranya .Di Indonesia untuk setiap kamar dibutuhkan kira-kira 2 orang tenga kerja.
Itu semua mengenai tenga kerja yang langsung berhubungan dengan pariwisata.Di samping itu,pariwisata juga menciptakan menciptakan peluang kerja yang tidak berhubungan langsung dengan pariwisata.Yang terpenting  di bidang kontruksi bangunan dan jalan.Banyak bangunan yang didirikan untuk hotel,restoran,toko artshop,dll.Wisatawan-wistawan juga memerlukan makan dan minum,ini semua secara tidak langsung menciptakan lapangan kerja di bidang pertanian.Jadi, pariwisata mempunyai banyak manfaat dari segi peluang dan kesempatan kerja

Unsur- Unsur Industri Pariwisata

  1. Akomodasi  Adalah tempat bagi seseorang untuk tinggal sementara dapat berupa hotel, losmen, pondok, cottage inn, dan sebagainya
  2.  Jasa Boga dan Restoran Adalah industri yang bergerak dalam bidang penyedian makanan dan minuman dan secara komersial
  3.  Transpotasi dan Jasa Angkutan Adalah bidang usaha jasa yang bergerak, transportasi dapat  di lakukan melalui darat, laut, dan udara 
  4. Tempat Penukaran Uang (Money Changer)  adalah tempat penukaran mata uang asing kini telah berkembang pesat.Penukaran uang tidak hanya dilakukan di bank, melainkan juga pada perusahaan-perusahaan money changer yang tersebar di tempat- tempat stategis, terutama di kota kota besar
  5. Atraksi Wisata bisa berupa pertunjukan tari, musik, upacara adat dan lain-lain sesuai dengan budaya setempat. Melalui atraksi wisata ini dapat dilakukan salah satunya mengangkat keunggulan lokal setempat. 
  6.  Cindera Mata adalah oleh- oleh atau kenang kenangan yang dapat di bawa oleh wisatawan pada saat kembali ke tempat asalnya. Cindera mata ini biasanya berupa benda- benda kerajinan tangan yang di bentuk sedemikian rupa sehingga memberikan suatu keindahan seni dan sifatnya khas untuk tiap daerah.
  7. Biro Perjalanan adalah suatu badan usaha di mana operasionalnya meliputi pelayanan semua proses perjalanan dari seseorang sejak berangkat hingga kembali, sehingga mereka merasa nyaman selama perjalanan 



Pesona Wisata
Taman Laut Bunaken
Taman Laut Bunaken - sebagai orang Indonesia tentunya sudah tidak asing lagi bukan ?  sebuah tempat wisata laut yang menjadi salah satu kebanggaan negeri ini. taman laut Bunaken terletak di sebuah pulau ( Bunaken ) seluas 8,08 km² di Teluk Manado, yang terletak di utara pulau Sulawesi, Indonesia. Pulau Bunakenini merupakan bagian dari kota Manado, ibu kota provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.Taman Laut  Bunaken dapat di tempuh dengan kapal cepat (speed boat) atau kapal sewaan dengan perjalanan sekitar 30 menit dari pelabuhan kota Manado. Taman laut Bunaken yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bunaken.Taman laut ini memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia. Selam scuba ( sccuba diving ) menarik banyak pengunjung ke pulau ini. Secara keseluruhan taman laut Bunaken meliputi area seluas 75.265 hektare dengan lima pulau yang berada di dalamnya, yakni Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage berikut beberapa anak pulaunya, dan Pulau Naen. Meskipun meliputi area 75.265 hektare, lokasi penyelaman (diving) hanya terbatas di masing-masing pantai yang mengelilingi kelima pulau itu.Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut.Sebagian besar dari 12 titik penyelaman di Pulau Bunaken berjajar dari bagian tenggara hingga bagian barat laut pulau tersebut. Di wilayah inilah terdapat underwater great walls, yang disebut juga hanging walls, atau dinding-dinding karang raksasa yang berdiri vertikal dan melengkung ke atas. Dinding karang ini juga menjadi sumber makanan bagi ikan-ikan di perairan sekitar Pulau Bunaken.Jika teman - teman masih penasaran dengan tujuan wisata scuba diving yang terkenal di dunia ini, kayaknya teman - teman  perlu juga nih pelesiran ke sana ( taman laut Bunaken )



Contoh gambar Taman Laut Bunaken




































images (2).jpg,bunaken-scuba-diving.jpg
download.jpg


download (2).jpg


download (1).jpg












 

1 komentar: